Sunday 26 April 2009

LOST Chap 96

“Buat apa...?”

“Tadi nganterin dia balik, udah... Terima aja...”

“Ga lah, itung-itung jalan-jalan bentar juga tadi...” Taro lalu menyimpan uangnya kembali. Mereka terus berbicara hingga jam sepuluh, lagi-lagi Adi sebagai seksi transportasi saat itu. Dia membawa Jimmy dan Mia kembali ke tempatnya, sedangkan Taro langsung istirahat malam itu. Sebelumnya dia mengirim pesan kepada Rita dan mengucapkan selamat malam dahulu.

Adi lebih dulu mengantarkan Mia hingga ke kosnya, dia hanya berhenti di depan komplek tersebut. Mia kemudian turun dari sana dan mengucapkan terima kasih kepada mereka, dia lalu berjalan ke dalam dan segera menaiki tangga. Saat Mia di atas, dia melihat seorang pria yang sedang duduk di depan kamarnya. Orang itu berpakaian serba hitam, dengan kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana jeans hitam. Mia kemudian menghampiri pria tersebut yang kelihatannya sedang tertidur.
“Richard...?” panggil Mia dengan suara kecil, Richard lalu terbangun saat itu.

“Oh... Udah pulang...”

“Kok tidur di sini...”

“Tadi selesai dari sana langsung pesan tiket pulang... Aku naik taksi ke sini, kirain ada orang...”

“Ngomong di dalam aja...” Mia lalu membantu Richard untuk berdiri, dia lalu membuka pintu kamarnya dan mereka masuk ke dalam. Mia kemudian mengambilkan segelas air untuk Richard, dia sepertinya kelelahan juga saat itu.
“Pulang kuliah Mia langsung ke rumah sakit tadi...”

“Rumah sakit...?” Richard meletakkan gelas tersebut di sebelahnya.

“Taro kecelakaan, sekarang di rumah sakit... Jadi tadi datang ngejenguk dia.”

“Kecelakaan...?” Mia mengangguk.
“Kapan kejadiannya...?”

“Sehari pas kamu udah berangkat...”

“Memang ga bisa diharapin nih anak...”

“Siapa...?”

“Ah... Ga ada apa-apa, keadaannya gimana...?” Mia lalu menceritakan keadaan Taro sesuai dengan yang diceritakan oleh Adi dan Jimmy, Richard tidak banyak bicara saat itu. Dia hanya terdiam mendengar kabar tersebut, akhirnya mereka berdua pun mengantuk. Richard juga tidak mungkin pulang dalam keadaan seperti itu, dia tidur di sana malam itu.

Malam berganti pagi, jam masih menunjukkan pukul sembilan. Mia terbangun duluan, dia melihat Richard yang masih ketiduran di lantai. Mia kemudian mengambil selimutnya dan dipakaikan untuk Richard. Hari itu Mia sengaja bangun pagi karena ingin menyampaikan pesan Taro kepada teman kerjanya. Mia segera mandi dan menyiapkan perlengkapan kuliahnya, kemudian Mia langsung keluar dari kamarnya meninggalkan Richard yang masih tertidur.

Dia lalu mengunci pintu tersebut dari luar dan melempar kunci tersebut ke dalam melalui dasar pintu yang bercelah itu. Mia kemudian berjalan ke tempat kerja Taro pagi itu, dia melihat jam tangannya sekitar jam sepuluh. Mia sampai di depan tempat kerja Taro dan melihat beberapa pelayan di dalam sedang menunggu pembeli. Namun seperti biasa, ada sepasang pelayan yang sedang kejar-kejaran di dalam. Mia merasa heran melihat itu, dia lalu masuk ke dalam. Mereka semua melihat ke arah Mia. Kiki terselamatkan oleh Mia saat itu, sedangkan Lily menghampiri Mia.
“Temen Taro yang waktu itu yah...?” Mia hanya mengangguk.
“Tuh anak ke mana...? Udah brapa hari gini ga masuk kerja...”

“Dia kecelakaan, sekarang ada rumah sakit...” Mendengar itu Kiki langsung mendekati mereka, pelayan yang lain juga mendekati mereka karena mendengar perkataan Mia.

“Serius loe...?” kata Kiki yang berdiri di belakang Mia, Mia hanya mengangguk. Lalu Mia menceritakan semuanya, dia memberikan alamat rumah sakit dan nomor kamar Taro. Kemudian Mia segera permisi karena ingin pergi ke kampus, dia ke sana hanya untuk menyampaikan kabar ini saja. Setelah Mia keluar dari rumah makan tersebut, mereka semua terdiam dan saling melihat.

“Tar abis kerja aku ke sana... Ada yang mau ikut...?” Beberapa dari mereka tidak bisa ikut karena masih ada tugas juga. Mereka kemudian melanjutkan pekerjaannya masing-masing dan terus menunggu hingga jam kerja mereka selesai. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang, Richard akhirnya terbangun juga. Dia berdiri dan mengambil segelas air dari dapur, lalu dia mengambil HP nya yang ada di tempat tidur Mia.

Richard kemudian menelpon seseorang untuk dibawakan perlengkapan dan mobilnya ke sana, dia memberikan alamat kepada orang yang dihubunginya. Richard lalu masuk ke kamar mandi dan mencuci mukanya. Dia lalu menunggu beberapa saat hingga HP nya berdering, seseorang menelponnya dan berkata kalau dia sudah ada di bawah. Richard kemudian segera turun ke bawah, dia menemui orang suruhannya dan mengambil perlengkapan dan kunci mobil yang dia pesan tadi. Kemudian Richard memberikan uang kepada orang tersebut sebagai ongkos pulang.

Richard segera naik ke atas lagi dan masuk ke dalam kamar Mia untuk mandi. Dia lalu segera menyikat giginya, setelah itu langsung mandi. Selesai dari kamar mandi Richard lalu mengirim pesan kepada Mia, dia bilang kalau kunci kamar dia pegang dulu. Nanti kalau pulang dari kuliah langsung ke rumah sakit saja. Richard segera ke rumah sakit menggunakan mobilnya, sebelum menuju ke rumah sakit langsung. Richard menyempatkan diri untuk makan siang dulu.

Selesai dengan makan siangnya dia tidak mengulur waktu lagi, Richard segera melesat lagi ke rumah sakit untuk menemui Taro. Jam sudah menunjukkan pukul tiga kurang, Richard juga sampai di rumah sakit saat itu. dia segera mengarah ke kamar Taro. Sesampainya di depan kamar Taro, Richard tidak langsung masuk. Dia terdiam sebentar di depan, lalu tangannya membuka pintu kamar itu. Suara pintu terdengar oleh Taro yang sedang tertidur, dia lalu terbangun saat mendengar pintu kamarnya dibuka. Dia melihat kalau Richard yang masuk saat itu.

No comments:

Post a Comment