Sunday 26 April 2009

LOST Chap 94

“Maaf untuk apa...?” tanya Taro, dia sama sekali tidak tau apa kesalahan yang dibuat oleh Rita saat itu. Namun Rita tidk menjawabnya, dia terus memeluk Taro dan menangis.

“Kamu tambah kurus, Ta...” bisik Rita dalam hatinya, dia merasakan kalau Taro sudah tidak seperti dulu lagi. Rita lalu melepaskan pelukannya, melihat air mata yang masih mengalir itu. Taro mengambil tissue di sampingnya dan membersihkan wajah Rita yang dibasahi oleh air mata itu. Taro kemudian tersenyum melihat Rita.

“Ta...” panggil Taro, dan Rita hanya melihat ke arah Taro.
“Sakit...” Taro memegang pipi kirinya yang di tampar oleh Rita, mendengar itu Rita tersenyum dan berusaha berhenti menangis lagi. Mereka lalu berbicara di dalam, Rita juga tidak terlalu banyak bicara saat itu.

Dia masih merasa bersalah karena menyebabkan Taro seperti itu. Sedangkan di luar, terlihat Adi masih duduk di sana. Dia melihat Mia yang datang dan ingin menjenguk Taro, namun Adi menghentikan Mia.
“Jangan masuk dulu...”

“Napa...? Dia lagi ganti baju...?”

“Ada orang yang spesial buat Taro di dalam, kita masuk nanti aja...” Mia mengerti maksud dari Adi, mereka berdua lalu duduk di depan dan menunggu. Mia lalu mulai berbicara dengan Adi, dia bertanya tentang Adi dan hubungan mereka dulunya. Adi menjelaskan kalau mereka berteman semenjak SMA dulu.

Mereka terus berbincang, Mia memang mudah mengakrabkan diri dengan orang lain. Mereka mulai tertawa saat bercerita, beberapa saat kemudian. Pintu kamar Taro terbuka, mereka berdua melihat Rita yang keluar dari kamar Taro. Mia hanya tersenyum kepada Rita saat itu. Rita lalu permisi dengan mereka dan ingin pulang, karena hari sudah malam dan dia sudah diusir oleh Taro. Taro menyuruh dia pulang sekarang dan langsung belajar. Padahal baru jam delapan lebih dikit saat itu.
“Mia... Titip ini, tadi aku pinjam dari dia.” Adi memberikan HP yang dia pinjam dari Taro tadi. Rita terus berjalan saat itu.

“Ta...” Panggil Adi, dan Rita terdiam sebentar. Adi lalu mendekatinya.

“Ada yang ngantar...?”

“Aku pulang sendirian...” Adi lalu menghela nafas sekali.

“Aku antar kamu...” kata Adi sambil mengeluarkan kunci mobilnya.

“Ga usah... Aku bisa sendirian kok...” Adi menghela nafas lagi saat itu.

“Ini bukan kemauan aku, tapi Taro pasti nyuruh aku anterin kamu.” Rita tidak bisa mengelak lagi, dia lalu mengangguk dan ikut dengan Adi. Mereka berdua lalu berjalan keluar dari rumah sakit itu dan menuju parkiran. Saat keluar mereka bertemu dengan Jimmy yang datang menjenguk, Jimmy masih ingat kalau itu Rita.
“Wai...” kata Jimmy dengan gayanya.
“Makan temen kamu neh...” Jimmy berkata kepada Adi.

“Cuma nganterin Jim, mau gantiin aku...?”

“Ga lah... Ayu tenan Ta...” kata Jimmy menggunakan bahasa jawa, dia memang autis. Mereka berdua lalu meninggalkan Jimmy, dan Jimmy segera menaiki tangga dan menuju ke kamar Taro. Mereka sampai juga di mobil Adi, segera mereka masuk ke dalam. Adi langsung menyalakan mesin mobilnya dan membawa Rita pulang. Adi bertanya jalan sambil berbincang hal yang lain saat itu.
“Maaf... Aku ga niat marah-marah tadi, cuma kebawa suasana...”

“Ga apa-apa kok, aku juga pantas dimarahin...”

“Jadi maksudnya aku wakilin Taro marahin kamu gitu ya...” Rita tersenyum mendengar kata-kata Adi.
“Bukannya mau nyampurin urusan kalian, tapi udah liat dia berantakan kek gitu... Yah... Cuma yang di atas lah yang bisa nyembuin tuh anak...”

“Dia tadi bilang kalau dia belum bisa jalan...”

“Dia bilang gitu...?” Rita lalu mengangguk menanggapi Adi.
“Bukannya belum bisa jalan, tapi dia ga bisa jalan lagi...”

“Maksudnya...?”

1 comment:

  1. “Kamu tambah kurus, Ta...” bisik Mia dalam hatinya, dia merasakan kalau Taro sudah tidak seperti dulu lagi. Rita lalu melepaskan pelukannya, melihat air mata yang masih mengalir itu. Taro mengambil tissue di sampingnya dan membersihkan wajah Rita yang dibasahi oleh air mata itu. Taro kemudian tersenyum melihat Rita.

    mestinya bisik rita dong??
    hoho]
    hady

    ReplyDelete