Sunday 26 April 2009

LOST Chap 93

“Ta... Pinjem HP mau nelpon bentar...” Taro hanya mengangguk, Adi lalu mengambil HP Taro dan segera keluar dari kamar itu untuk menelpon seseorang. Setelah selesai menelpon muncul niat jahat Adi untuk membaca SMS Taro. Dia lalu pilihan pesan dan mulai membaca semua SMS tersebut.

Namun dia hanya mendapati SMS hari itu saja, karena Taro selalu menghapus semua pesan. Nama yang muncul hanya dari Rita dan untuk Rita. Adi kemudian membaca pesan tersebut, dia membaca pesan yang dikirim oleh Taro. Adi melihat kalau Taro berbohong saat itu, dia bilang kalau dia sedang kerja. Padahal Taro sedang terbaring dirumah sakit dan sama sekali tidak bisa berjalan. Kesal melihat SMS tersebut, Adi lalu berjalan ke resepsionis dan meminjam telpon rumah sakit. Dia menekan nomor HP Rita, beberapa saat menunggu akhirnya panggilan itu di jawab juga.

“Halo...” jawab Rita duluan.

“Rita...?”

"Iya... Ini siapa yah...?”

“Aku teman Taro...”

“Hmm... Ada apa...?”

“Ada apa...? Kamu tanya ada apa...? Apa kamu tau Taro sekarang di mana...?”

“Terakhir dia bilang lagi kerja...”

“Oh... Kerja yah... Kamu tau dia kerja di mana...? Dia kerja dirumah sakit gara-gara satu orang yang ga jelas, sampe-sampe dia kecelakaan dan sekarang... Sekarang... Dia lagi terbaring ga berdaya di tempat tidur... Paham...?” Adi terlihat sudah emosi saat itu, karena dia mendengar cerita tentang Taro sebelumnya dan menganggap kalau ini semua salah Rita. Rita yang mendengar cerita itu juga tidak percaya, karena kelakuannya dia menyebabkan Taro kecelakaan. Rita merasa sangat bersalah karena melontarkan ucapan yang membawa bencana itu. Mereka berdua terdiam sebentar, lalu Rita mulai berbicara pelan.

“Di mana...?” tanya Rita.

“Oh... Ngerasa salah...? Sebelumnya...? Apa...”

“Tolong katakan di mana...!” bentak Rita di dalam telpon itu, Adi lalu terdiam dan memberikan alamat itu kepada Rita. Rita kemudian menutup telpon itu. Dia berencana untuk mendatangi Taro sore itu juga. Rita langsung menelpon Allen dan memintanya untuk segera datang dan pergi ke rumah sakit tersebut.

Allen hanya kebingungan saat itu, dia juga tidak bisa menolak karena Rita sudah sering membantu dia. Beberapa saat kemudian Allen sudah sampai ke rumah Rita, dia membunyikan klakson mobil. Mendengar itu Rita langsung segera keluar dan masuk ke mobil Allen. Allen bertanya ada masalah apa, namun Rita hanya meminta Allen untuk membawanya ke sana. Beberapa saat ditempuh untuk sampai kerumah sakit tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang, akhirnya Rita sampai juga ke rumah sakit tersebut. Dia lalu berterima kasih kepada Allen dan berkata dia bisa pulang sendiri nantinya. Rita bergegas masuk kedalam rumah sakit itu dan menuju ke kamar Taro. Rita sampai di depan kamar Taro, dia melihat Adi yang sedang duduk diluar itu.

“Sudah datang...?” tanya Adi pelan.

“Dia ada di dalam...?” Adi hanya mengangguk, Rita lalu masuk ke dalam untuk melihat keadaan Taro. Taro mendengar suara pintu yang dibuka, dia mengira itu adalah Adi.

“Habis pulsa aku, Di...” kata Taro saat itu, namun ternyata yang datang adalah Rita.

“Ta...? Kok ada di sini...?” tanya Taro yang bingung melihat Rita mengetahui kalau dia ada dirumah sakit. Rita lalu berjalan cepat ke arah Taro dan langsung menamparnya dengan keras. Taro hanya terdiam saat itu, dia tidak mengerti kenapa di tampar begitu saja. Mata Rita mulai tergenang air, perlahan air mata tersebut mengalir turun ke bawah.

Dia menangis melihat keadaan Taro, Rita langsung memeluk Taro erat saat itu. Taro tidak tau apa maksudnya, namun dia merasa tenang saat itu. Badan Taro tidak seakan tidak bertenaga lagi saat itu, dia terjatuh lemah ke pelukan Rita. Rita masih menangis sambil memeluk Taro.
“Maaf...” kata Rita pelan, mendengar itu Taro tambah bingung lagi.

No comments:

Post a Comment