Sunday 26 April 2009

LOST Chap 90

“Ngapain nginap di sana...? Kek ga ada kerjaan aja...”

“Iya, dia gantiin kami... Kami ada urusan besoknya, jadi kami minta tolong dia buat gantiin.”

“Oh gitu ya...” Adi kemudian memutuskan panggilan itu, dan Mia langsung tersadar. Kalau Taro hanya menginap kenapa dia tidak membalas pesan Mia. Mia berpikir mungkin Taro tidak ingin membuatnya cemas, dan Mia beristirahat malam itu.

“Kamu ga balik Jim...?” Jimmy lalu menggelengkan kepalanya.

“Bukannya besok harus kerja...?”

“Kamu juga ga balik...? Besok kan ada kuliah...” balas Jimmy.

“Ga ada yang nemenin Taro nanti, mungkin bentar lagi dia udah dipindah ke kamar.”

“Kalau gitu aku juga lagi nunggui dia pindah...” Adi kemudian berdiri dari duduknya.
“Aku mau beli makanan dulu di luar, mau...?” Jimmy kemudian mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikan kepada Adi untuk membelikan mereka makanan. Adi lalu pergi keluar untuk membeli makanan, di luar dia memesan nasi goreng. Dia kemudian mengeluarkan HP nya dan menelpon seseorang.

Dia berkata kalau besok tidak masuk kuliah, orang itu kemudian menanyakan kalau Adi ada di mana. Dia menjawab kalau ada dirumah sakit. Mereka kemudian berbicara dan Adi memutus telponnya. Dia barusan menelpon pacarnya untuk memberi kabar. Nasi goreng itu juga sudah selesai, Adi kemudian membayarnya dan segera masuk ke dalam lagi. Pas dia sampai di sana, terlihat petugas rumah sakit sedang memindahkan Taro ke kamar rawat inap. Jimmy mengikutinya, Adi kemudian mendekati mereka.

Terlihat infus yang menancap di tangan Taro dan kepalanya yang terbalut perban. Mereka terus berjalan sampai ke kamar Taro, mereka diizinkan untuk menemani Taro asal tidak berisik. Kamar itu untuk perorangan, Jimmy yang menanggung biaya administrasi Taro. Di sebelah ranjang Taro ada meja dan tissue di atasnya, Adi meletakkan HP dan dompet Taro di atas sana. Ada TV yang menggantuk di sana, dan ada sebuah kamar mandi. Mereka berdua menemani Taro malam itu, ada sofa yang lumayan panjang di sana.

Mereka berdua bisa berbagi tempat tidur saat itu. Adi dan Jimmy beristirahat di sofa tersebut dan perlahan mereka tertidur karena kecapean menunggui Taro dari tadi. Pagi pun tiba, mereka berdua belum terbangun dari tidur mereka. Taro juga masih belum sadarkan diri, jam menunjukkan angka sepuluh. Jimmy terbangun duluan saat itu, dia masih terlihat mengantuk. Jimmy kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu dia langsung keluar dari kamar Taro menuju meja resepsionis. Dia meminta kertas dan pena untuk menulis sesuatu.

Dia menulis pesan kepada Adi, Jimmy bilang kalau dia pulang dulu untuk mandi setelah itu datang lagi. Jimmy kemudian masuk lagi ke kamar Taro dan meletakkan kertas yang berisikan pesan itu di sofa. Kemudian dia segera keluar dari rumah sakit dan pulang. Jam terus berputar dan menunjukkan angka dua belas lebih, Jimmy sudah kembali dia mengenakan kaos berkerah juga berwarna putih dan celana panjang hitam. Dia segera menuju ke kamar Taro sambil membawa makanan, saat masuk ke dalam dia tidak melihat Adi. Namun dari dalam kamar mandi Adi keluar dan menyapanya. Jimmy kemudian memberikan makanan yang dibawanya untuk Adi.
“Makasi...” kata Adi sambil mengambil makanan tersebut.

“Belum sadar juga dari tadi...” Adi hanya menggelengkan kepalanya, dia berjalan ke sofa dan membuka makanan dari Jimmy itu.

“Makan dulu Jim...” Jimmy hanya mengangguk saat itu, Adi segera melahap makanan tersebut.

“Kapan sadar tuh anak...?” Tiba-tiba HP Taro berdering lagi, Jimmy langsung berdiri dan menjawab panggilan tersebut. Dia keluar dari kamar itu untuk berbicara. Saat itu Mia sudah berada di rumah sakit, dia tidak tau Taro ada di kamar berapa.

“Halo...” jawab Jimmy duluan.

“Halo...”

“Ini Mia yah... Langsung ke sini aja...” Jimmy memberitahukan kamar Taro kepada Mia, Mia segera ke sana dengan bingung. Karena bukan Taro yang menjawab panggilan tersebut. Perasaan Mia juga sudah tidak enak saat itu, Jimmy menunggui Mia diluar untuk menjelaskannya. Dia tidak mau kalau Mia masuk ke dalam dan membuat suasana menjadi histeris.

Selesai dengan makanan itu, Adi segera ke kamar mandi untuk kumur-kumur. Dia lalu keluar dan bertanya kepada Jimmy siapa yang menelpon, Jimmy lalu menjelaskan rencananya. Adi setuju dengan rencana Jimmy untuk menahan Mia dulu diluar. Terdengar suara derap kaki yang mendekat ke arah mereka, itu Mia dengan busana santai saat itu. Mia mengenakan celana pendek berwarna coklat dan kaos pink. Dia menyapa Adi dan Jimmy saat itu, Mia lalu mendekati mereka.

“Tatanya mana...?”

No comments:

Post a Comment