Thursday, 23 April 2009

LOST Chap 9

“Jalan-jalan aja... hari ini kan Mia kosong, Tata juga kan masih baru disini. Jadi ngga salah kan Mia aja keliling.”

“Jangan diculik yah...” kata Taro sambil tersenyum.

“Ngga lah... adanya Tata yang culik Mia nantinya...”
Beberapa saat mereka berbincang-bincang, akhirnya sampai juga dia sebuah mall. Taro mengeluarkan dompet ingin membayar taksi itu. Tapi Mia sudah duluan membayar taksi itu.

“Aku aja yang bayar lain kali...” kata Taro.

“Ga masalah... kan Mia yang ngajak keluar, masa Tata yang harus bayar sih... Kecuali Tata yang ngajak.”

“Terus... ngapain lagi sekarang...?”

“Ya masuk lah... masa berdiri aja di sini...” Mia menarik tangan Taro lagi.
Mereka berdua lalu masuk kedalam, tempat pertama yang mereka kunjungi adalah tempat makan. Karena mereka berdua belum sarapan tadi pagi. Mereka lalu mencari akan makan dimana, Mia terus bertanya mau makan apa sedang Taro hanya menjawab terserah Mia saja. Dan mereka berhenti di sebuah restoran cepat saji, Mia langsung memesan makanannya sendiri. Setelah mendapat makanannya mereka lalu mencari meja dan duduk di sana berdua saling berhadapan.
“Gimana...?” tanya Mia duluan.

“Apanya gimana?”

“Tinggal di sini... rasanya gimana?”

“Belum gitu biasa sih, tapi nanti juga bakal bisa lah.”

“Teman Tata yang di dekat-dekat sini mungkin ada...?”

“Jauh semua... yang lain sibuk kuliah sama bekerja... aku juga pengen kerja kalau dapat.”

“Hmm... kerja apa emang?”

“Cuma lulusan SMA palingan jadi tukang sapu...” kata Taro sambil tersenyum.
“Ngga tau juga mau kerja apa, tapi coba nanti liat-liat dulu lah.”

“Em... gitu yah... Sekarang have fun aja dulu, ngga perlu mikirin yang berat-berat.”

“Iya sih... Hmm... Mia... uda ada cowok?” pertanyaan Taro membuat Mia sedikit terkejut.

“Kok nanya yang gitu sih...”

“Yah... ngga enak aja kalau uda ada cowok, nanti dikira aneh-aneh lagi.”

“Ada sih... tapi dia ga bakal marah-marah. Berani marah-marah Mia minta putus langsung tar...” kata Mia sambil tertawa.

“Ganas...” bisik Taro dalam hati.

Mereka berdua terus berbincang sambil tertawa, setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya. Taro sepertinya sedikit terhibur dengan ajakan Mia, padahal mereka baru pertama kali bertemu dan sepertinya sudah mejadi teman yang sangat akrab. Taro juga merasa kurang enak karena Mia yang selalu mengeluarkan uangnya. Sepertinya Taro tidak sekuat Mia yang terus berputar-putar di mall itu, kaki Taro terasa mau lepas.
“Miaaa...” panggil Taro pelan.

“Hmm... napa Ta...?”

“Nyerah... ga kuat lagi Mia... duduk dulu yah...” Kata Taro langsung memasuki sebuah restoran, dia juga harus memesan makanan agar dapat duduk bersitirahat. Mereka lalu duduk lagi di restoran itu, dan berbincang-bincang.
“Gila... asli... ga sanggup kalau jalan terus.” Kata Taro.

“Ha... ha... maaf-maaf, yah cewek kalau uda jalan kek gini jadinya. Gosok aja pake balsem.” Kata Mia sedikit tertawa.

No comments:

Post a Comment