Sunday 26 April 2009

LOST Chap 82

“Pinjem aja...” Taro meminjamkan HP nya kepada Mia saat itu, dia lalu melihat-liat sekitar. Sedangkan Mia sedang sibuk mengacak-acak HP Taro. Mia membuka beberapa folder dan menemuka foto seorang wanita saat itu, dia terlihat bingung. Tanpa rasa bersalah Mia langsung bertanya kepada Taro sambil memperlihatkan foto itu.
“Sapa nih...?”

“Orang...” jawab Taro dengan tenang, mendengar jawaban seperti itu Mia hanya tertunduk lemes.

“Mia tau ini juga orang, tapi sapa...?”

“Rita...” jawaban yang simpel terus dilontarkan Taro.

“Hee...? Kok bisa ada fotonya...?”

“Maren-maren sempat ketemuan, aku mintain aja fotonya satu.”

“Uuuh... Ketemuan yah...? Ngapaen aja...? Kok ga ngajak-ngajak...” kata Mia sambil tertawa menggoda, mereka terus berbicara saat itu. Makanan yang dipesan juga sudah sampai. Mereka menyantap makanan sambil bercakap-cakap. Setelah makanan mereka berdua habis, Taro dan Mia duduk sejenak di sana.

Beberapa saat kemudian mereka berdiri, dan Taro yang membayar pesanan tersebut. Mereka lalu kembali ke kos dengan jalan kaki juga. Mia masih memegang HP Taro dan melihat-lihat sampai tuntas, setelah puas dia lalu mengembalikannya kepada Taro.
“Kenalin donk kapan-kapan...” Taro hanya tersenyum sambil mengangguk menanggapi Mia.
“Tinggal brapa tahap lagi balikan deh...”

“Masa...?”

“Ya iya donk, masa ya iyalah...”
“Eh...” Mia terdiam sebentar dan berpikir.

“Ga kebalik tuh...?” tanya Taro dengan menahan tawanya.

“Betul kok... Buah aja kedondonk bukan kedonglah...” Taro hanya mengangguk saja mendengar gerak manuver Mia.

“Bingung juga sih...”

“Bingung napa Ta...?”

“Ga tau aja... Menurut Mia aku harus gimana...? Terus ngarapin dia atau coba cari yang lain...?”

“Kok jadi ngomong gitu sih...?” Mereka bedua menaiki tangga.

“Aku kek nungguin sesuatu yang sama sekali ga tau jawabannya, kek ga nyata gitu...” Mereka terus berjalan hingga ke depan kamar Taro dan berbicara di teras.

“Mank Tata ketemu cewek baru...?”

“Bukan itu... Kalau dipikir-pikir lagi, aku ga komit sama ngomongan aku juga. Bilang gini tapi malah buat gitu...” Taro menggaruk kepalanya sambil tersenyum.

“He...? Mank perasaan Tata gimana...?”

“Ga tau juga, bingung... Udahlah... Kapan-kapan aja dibahas...”

“Uda mau bobo...?” Taro ingin tertawa mendengar Mia berkata seperti itu, dia tertawa sebentar. Mia menjadi bingung karena Taro tertawa tanpa sebab, tawa Taro makin mengecil setelah itu. Dia melihat ke arah Mia.

“Mia duluan aja... Aku masih mau di luar bentar...” Taro membelai rambut Mia sekali, Mia menunduk sedikit saat itu. Dia mengangguk saja dan masuk duluan masuk ke dalam kamar. Taro masih berada di luar saat itu, dia memegang HP nya memutar beberapa lagu lama. Angin bertiup menghembuskan rambut Taro, dia seperti model dalam iklan shampoo saat itu. Suasana malam itu hening, bahkan suara jangkrik pun tidak terdengar.

Namun terdengar suara mobil yang sedang masuk ke komplek kos itu, beberapa saat kemudian suara mobil itu menghilang. Pintu mobil yang dibuka dan ditutup terdengar oleh Taro. Dia tidak ambil perduli dengan siapa itu, Taro masih berada diluar membelakangi langit. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu, HP nya masih digenggam di tangan kanan. Alunan lagu masih terdengar jelas menenangkan Taro, dia suka menenangkan dirinya memakai lagu.
Seketika seseorang naik ke atas dan menghampiri Taro, Taro melihat orang itu sedang mengangkat tangan menyapanya.

No comments:

Post a Comment