“Mia memang baik, aku juga sayang dengan Mia. Tapi ingat... Mia masih punya dia, jangan sia-siakan orang tersebut...”
“Mia janji...?”
“Ga janji...” balas Mia tersenyum manis.
“Hemh...” Taro tersenyum melihat tingkah Mia, tidak salah bagi Taro untuk menganggap Mia seperti adiknya sendiri.
“Mia sekarang tidur yah... Aku juga sudah ngantuk. Besok kalau sempat ikut ke tempat kerja aja... Bisa sekalian sarapan di sana.” Taro lalu mengarah ke pintu kamarnya sendiri.
“Ta...” panggil Mia, Taro lalu menghadap ke arah Mia. Mia sudah memejamkan matanya dan membuka kedua tangannya. Namun Taro hanya tersenyum dan segera masuk kedalam kamarnya sendiri. Mia yang mendegar suara pintu tertutup, segera membuka matanya. Mia lalu berjalan kedepan kamar Taro, dia membuka pintu kamar Taro. Namun sepertinya dikunci oleh Taro, Mia mengetuk pintu kamar Taro.
“Nih cewek... Ngapain sih...” Taro berbicara sendiri sambil menggaruk kepalanya. Dia lalu membuka pintu, Taro melihat Mia yang sedang menunggu didepan puntu tadinya. Mia melipat kedua tangannya di belakang.
“Hi... Hi... Mia boleh masuk...?”
“Ya ampun Mia... Sudah jam berapa sekarang...? Sudah malam kek gini, cewek mana boleh nyasar ke kamar cowok.”
“Ga ngapa-ngapain kok... mau ngomong... Yahhhhh ~” tanya Mia dengan wajah memelas, Taro hanya menggaruk kepalanya dan mengizinkan Mia masuk. Taro kemudian menutup pintunya.
“Kamar Tata ga gitu berantakan yah...”
“Masih baru sih... Nantinya juga pasti berantakan kok, Mia mau ngomong masalah apa...?”
“Ga ada tuh... Pengen aja main ke sini.” Jawab Mia tanpa memperdulikan Taro, sedang Taro hanya bisa mengedipkan matanya lagi dan menghela nafas panjang.
“Malam ini Mia tidur di sini yah...?”
“Gila...!” kata Taro cemas.
“Mana boleh kek gitu... Ga boleh... Mia balik ke kamar aja sekarang. Taro dikirain mace-macem lagi sama orang.”
“Ga mau...!” Jawab Mia jutek, Taro kebingungan menghadapi wanita yang satu ini.
“Ya udah kalau gitu... Mia boleh kok tidur di sini...” Kata Taro, mendengar itu Mia langsung tersenyum. Namun Taro lalu keluar dari kamarnya.
“Ngapain...?
“Mia kan tidur disini... Jadinya aku ga ada tempat buat tidur nantinya. Yah... palingan tidur diluar aja lah...”
“Jangan-jangan...!” Mia menarik tangan Taro.
“Ya deh... Mia ngalah... Tapi...”
“Hmmm...?”
“Bilang dulu Tata sayang sama Mia...” kata Mia sambil tersenyum-senyum.
“Fuh...”
“Aku sayang sama Mia... Udah... Mia balik ke kamar gih...” Namun Mia tidak pergi dari kamar Taro, dia lalu meloncat memeluk Taro. Benar-benar gadis yang manja. Taro lalu tersenyum melihat tingkah Mia yang sangat manja kepadanya. Mia tidak melepas pelukannya, dia terus memeluk Taro dengan erat.
“Udah... kelamaan Mia...” Mia masih tidak melepas pelukannya, dia lalu melihat wajah Taro.
“Cium...” kata Mia manja, Taro hanya bisa mengikuti perintah Mia saat itu. Taro mencium kening Mia lagi.
“Udah yah... jangan banyak minta donk... aku uda ngantuk Mia...” kata Taro melihat Mia, kedua mata mereka saling bertatapan. Mia kemudian memejamkan matanya lagi, dia memajukan kepalanya untuk mencium Taro. Bibir Mia sudah hampir mengenai bibir Taro, Taro masih terdiam melihat Mia yang seperti itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment