“Mia ambilin...” Mia lalu berdiri dan segera mengambil bola tersebut. Bola itu terus tergiring hingga seseorang menghentikan laju bola itu dengan kaki. Mia lalu terdiam sebentar dan melihat orang itu.
“Richard...? Ngapain di sini...?” kata Mia, dia takut kalau akan ada keributan lagi.
“Mau main...” Dia lalu mengambil bola itu dan menggiringnya kedalam lapangan. Richard terus menggiringnya hingga mendekat garis tiga poin. Dia lalu memegang bola itu dan ditembakkannya kearah ring. Tembakan yang sangat bagus, dengan satu tembakan bola itu masuk kedalam ring. Semua orang lalu terpukau dengan Richard sambil berseru. Taro hanya tersenyum melihat gaya Richard yang seperti itu, Richard lalu menunjuk ke arah Taro.
“Lawan aku...” Richard menantang Taro dalam bermain 1 lawan 1, Taro pun hanya tersenyum mendengar itu.
“Ini bukan bola kita, tanya mereka dulu kalau mau main.” Taro masih saja tidak serius menanggapi Richard.
“Apa kami boleh bertanding sebentar...?” Richard bertanya kepada Ricky dengan sopan. Mia terkejut melihat Richard yang seperti itu, memang itulah tuan muda. Dia benar-benar mengetahui sopan santun kalau bertemu dengan orang asing, untuk Taro itu adalah pengecualian.
“Terserah... Tunjukan kemampuan kalian masing-masing. Show Time...” Kata Ricky, sepertinya dia menyukai pertandingan itu.
“Apa-apaan sih...? Datang-datang langsung nantang orang...” kata Mia kepada Richard, namun Richard hanya diam saja.
“Kita mulai...” Richard lalu mengambil bola yang barusan dilemparnya, mereka bersiap akan bertanding. Sedang Mia menghampiri Taro.
“Dia itu dulu kapten tim basket di sekolahnya...” kata Mia menjelaskan.
“Lantas...? It’s just a game...” kata Taro sok inggris.
“Menang kalah ga masalah... Aku juga cuma cari keringat, Mia nonton aja bareng mereka.”
Suasana makin menjadi seru saat itu, Richard menggiring bola tersebut sambil melihat ke arah Taro. Sedang yang lain sepertinya sangat senang melihat pertandingan itu. Taro masih tersenyum-senyum dengan gaya Richard yang boleh dibilang keren. Ricky menjadi wasit pertandingan mereka, Taro kemudian menyuruh Mia untuk menonton saja. Mia lalu mundur dan melihat mereka akan bertanding dengan wajah cemas. Pertandingan akan segera dimulai, mereka berdua berdiri di dekat garis tiga poin. Richard yang akan mulai menyerang, mereka saling mengoper bola terlebih dahulu. Richard mulai menggiring bola bersiap menyerang, sedang Taro juga sudah mulai serius. Dia mulai bersiap untuk serangan pertama dari Richard. Richard kemudian mendobrak masuk, gerakannya masih mampu diatasi Taro. Mereka berdua sama-sama merasa tertekan, namun kemampuan Richard sepertinya memang beraada jauh di atas Taro. Sedikit gertakan, Richard melompat dan melepaskan bola itu. Dengan sangat mulus bola itu masuk kedalam ring, nilai pertama diraih oleh Richard.
Taro lalu tersenyum sambil sedikit bertepuk tangan karena tembakan Richard barusan. Richard kemudian berjalan mendekati Taro dan mendorong tubuh Taro dengan badannya. Taro lalu termundur sambil sedikit kagum dengan Richard. Taro mengambil bola itu karena giliran dia yang akan menyerang.
Taro menggiring bola itu pelan keluar dari garis 3 poin, dan Taro mengoper bola itu kepada Richard sebanyak tiga kali. Saat dikembalikan oleh Richard, Taro langsung menerobos pertahanan Richard. Richard sedikit terkejut dengan gerakan barusan, Taro sudah di bawah ring dan siap memasukan bola. Dia tidak melakukan lay-up, Taro berhenti untuk melakukan jump shoot. Richard masih dapat menghalaunya, satu block yang sangat indah dilakukan Richard. Bola itu terlepas dari tangan Taro, terang Ricky dan lainnya berdiri dan bersorak karena Richard mematahkan serangan Taro barusan. Bola itu menjadi milik Richard, Taro hanya tersenyum karena serangannya yang barusan gagal. Giliran Richard lagi yang menyerang, dia langsung mendobrak Taro. Namun Taro dapat menahan semua dobrakan itu dan membuat Richard sedikit kesusahan. Richard melakukan pivot dan segera menembak. Balasan dilakukan oleh Taro saat itu, block yang indah dilakukannya mematahkan serangan Richard. Richard sedikit terdiam karena balasan itu, sedang Ricky dan lainnya kembali bersorak menyaksikan pertandingan yang panas itu.
Giliran bola Taro kali ini, dia langsung menyerang lagi dari depan. Taro memaksa Richard untuk tidak melepas pandangannya, Taro sedikit bermain-main saat itu. Kemudian dengan sebuah drop step Taro menyambungnya dengan fade out yang sangat luwes. Richard juga melompat untuk menghalangi serangan itu, namun gerakan Taro di luar dugaan. Tangan Richard tidak dapat menjangkau bola tersebut, dan bola itu dilepas Taro dengan cepat. Satu poin bertambah bagi Taro, sekarang mereka sedang dalam posisi satu sama. Sorak sorai dari penonton yang melihat pertandingan mereka semakin meriah, karena tidak hanya Ricky dan lainnya saja yang menonton pertandingan itu.
Namun ada beberapa orang yang melewati pertandingan itu dan ikut menonton pertarungan mereka yang panas. Mia sedikit tersenyum melihat Taro dapat melewati Richard, dan lagi suasana lapangan menjadi sedikit ramai. Itu membuat kedua orang di dalam menjadi gugup. Terlebih lagi Taro, karena sudah lama tidak pernah tampil dalam pertandingan. Melihat serangan yang barusan sangat mulus, Richard menjadi tersenyum. Beda dengan dia yang biasanya, mereka berdua sepertinya menikmati pertandingan yang baru berjalan sebentar itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment