Friday, 24 April 2009

LOST Chap 27

“Nah... cocok deh kalau gitu...”

“Mia suka sama Tata...” kata Mia dengan wajah tersipu. Taro hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa, suasana terdiam beberapa saat.
“Apa Tata sayang dengan Mia...?” kata Mia memandang ke mata Taro, dan Taro hanya mengangguk.

“Sayang kok sama Mia...” Taro juga memandang Mia dengan sedikit tersenyun, Mia perlahan mulai memajukan sedikit kepalanya. Taro juga hanya terdiam melihat Mia yang seperti itu, dan bibir mereka berdua sudah berdekatan. Dan...
“Ah... Udah gelap... Pengen tidur... Mia juga istirahat gih...” Taro langsung meninggalkan Mia, dia lalu mengarah kedepan pintu kamarnya dan segera masuk kedalam kamar. Kembali Taro menyenderkan tubuhnya ke pintu.
“Fuh...” Taro menghela nafas panjang.
“Jangan kebawa suasana... Tobaaaaat...” Taro berlari dan membuang tubuhnya ke kasur.

“Bodohnya Mia...” kata Mia mengetuk kepalanya sendiri. Dengan wajah yang masih tersipu dia segera masuk kedalam kamarnya dan segera tidur. Mia menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya karena masih malu mengingat kejadian tadi. Dan mereka berdua tertidur bersamaan malam itu.

Keesokan harinya, Taro tidak bangun pagi seperti biasanya. Dan suara dering HP yang biasa menganggu tidur panjangnya juga tidak berbunyi lagi. Taro masih terlihat sangat menikmati tidurnya. Sedang di kamar sebelah, Mia sudah terbangun dengan mata yang sayu. Hari itu dia tidak ada jadwal kuliah, jadi dia berencana untuk jalan-jalan. Cuaca hari itu juga tidak begitu panas, dan kondisi masih mendung seperti ingin turun hujan. Hal itu membuat tidur Taro semakin terlelap. Sedang Mia sudah bersiap dengan pakaian yang akan dia kenakan nantinya, Mia lalu segera mandi untuk menyegarkan dirinya. Mia menghabiskan waktu yang tidak begitu singkat di depan cermin. Dengan waktu yang sebegitu lamanya, Taro sudah terbangun dari tidur lelapnya. Taro lalu bangun dan melakukan peregangan ringan di atas kasurnya sendiri. Setelah itu dia segera mandi dan memakai kaos dan celana pendek seperti biasa. Dia lalu keluar dari kamarnya, serempak dengan Mia yang ingin mengajak Taro jalan-jalan.

“Mia...? Cantik gitu mau kemana...?” dengan pujian tersebut Mia menjadi tersipu sendiri.

“Ah... itu... engh... mau... aduh...”

“Heng...? Ngomong pelan-pelan aja...”

“Tata mau kemana...?”

“Mau kelapangan lagi, mana tau Ricky dan lainnya ada di sana lagi main.”

“Oh... mau main lagi, tunggu bentar.” Mia lalu bergegas masuk kedalam kamarnya lagi, Taro menunggui Mia beberapa menit. Setelah itu Mia keluar dengan dandanan apa adanya.

“Lho...? Kok...? Berubah...? Power Ranger...?”

“Kan mau main basket... ngapain pake baju gituan kalau mau main.”

“Hmm... ya terserah sih kalau Mia mau ikut, tapi mau dandan ga dandan Mia tetep cantik yah.” Kata Taro memegang kepala Mia. Mereka lalu berjalan keluar dengan ditemani udara yang sejuk. Saat mereka mengarah kelapangan itu, sebuah mobil berhenti dibelakang mereka. Richard ada didalamnya, jelas dia langsung emosi ngeliat Mia dan Taro berjalan bersama. Dia segera turun dari mobil dan secara diam-diam mengikuti Mia dan Taro.
Sesampainya dilapangan, benar insting Taro. Ricky dan lainnya sedang asik bermain, seperti biasa. Ricky masih duduk saja dan tidak bermain karena kurang orang. Taro dan Mia menghampiri mereka untuk ikut bermain, tentunya tanpa Mia yang ikut bermain.
“Oit...” sapa Taro duluan.

“Ow... datang juga... tapi kok pake sendal terus sih.” Kata Ricky yang berdiri saat dipanggil Taro.

“Udahlah... yang penting bisa main. Ulang yuk... aku ikut.”

“Semangat Tata...” kata Mia yang duduk di sana untuk melihat.
Taro dan lainnya lalu bermain, mereka bermain penuh dengan tawa. Meskipun beberapa kesalahan dibuat, itu malah menjadi lelucon buat mereka dan menjadikan itu sebagai bahan tertawaan. Mereka terus bermain hingga suatu ketika Taro menembak bola. Bola tersebut tidak masuk, namun menghantam bibir ring dan keluar dari lapangan. Bola itu berjalan sendiri karena terpental oleh tabrakan barusan.

No comments:

Post a Comment