Thursday, 23 April 2009

LOST Chap 21

“Taro...”

“Oh... aku Ricky dan ini semua temanku.” Ricky memperkenalkan semua temannya. Dan mereka lalu bermain dengan lengkap. Kebetulan Taro satu kelompok dengan Ricky. Taro mendapat beberapa kali operan, dan tembakannya juga beberapa kali masuk. Walaupun kebanyakan juga tidak masuk. Tanpa sepengetahuan Taro, ternyata Mia daritadi mengikutinya. Dia bolos kuliah entah karena apa alasannya, Taro juga belum menyadari kehadiran Mia. Kalau dia sudah bermain, sepertinya akan melupakan semua hal. Hingga saat mereka istirahat Taro baru sadar kalau Mia ada di sana.

“Mia...? Bolos ya...?” tanya Taro mendekati Mia sambil menyeka keringatnya.

“Bau...” kata Mia bercanda sambil menutup hidungnya.

“Wajarlah... namanya juga olahraga, kalau mau wangi modeling namanya.” Balas Taro, dan Mia hanya tertawa.

“Tata keren tadi pas main...”

“Keren... Mia katarak yah...? Belepotan gitu mainnya...”

“Pacar...?” tanya Ricky mendadak.

“Temen doank... Kenalin nih, Mia dia Ricky. Dan Ricky dia Mia.” Mereka berdua lalu saling berkenalan.

“Masih mau main lagi...?”

“Ya... sampai ada yang pingsan baru kita stop.” Jawab Ricky tertawa sedikit.
Dan mereka melanjutkan permainannya lagi, Mia hanya menonton mereka yang sedang bermain. Semua yang ada di lapangan kalau dilihat secara baik-baik terlihat lucu. Kejar-mengejar untuk mendapatkan bola, beberapa teman Ricky juga memperlihatkan permainan yang bagus. Tidak kalah dengan mereka, Ricky memainkan gayanya sendiri yang nekat. Dan tentunya Taro, bermain ala kadarnya sambil tertawa karena melakukan kesalahan. Tanpa terasa mereka bermain hingga tidak kenal waktu, hari mulai gelap. Mia masih duduk disana menunggu mereka tanpa merasa bosan. Dan mereka pun sepertinya juga sudah kelelahan untuk terus bermain. Jadi mereka putuskan untuk berhenti dan melanjutkannya di lain waktu. Sepertinya Taro yang paling kecapean, karena dia selama ini juga sudah tidak pernah olahraga. Dan dia memacu tubuhnya untuk bermain selama itu, bukan hal yang baik tentunya dan tidak patut ditiru. Beberapa teman Ricky masih melempar-lempar saja, dan beberapa duduk-duduk sambil minum karena kehausan.

“Cape...?”

“Bukan musuh...” jawab Taro dengan nafas yang tidak normal.

“Nih...” Mia mengeluarkan minumannya yang disimpan di dalam tas, dia melihat Taro dengan tersenyum-senyum. Entah apa yang dia pikirkan.

“Makasi...” Taro langsung mengambil minum itu, air sebotol akhirnya habis diminum Taro sendirian.
“Makasi-makasi... nih aku balikin.” Kata Taro mengembalikan botol minum Mia yang sudah habis itu.
“Mau ikut ngelempar...?” tanya Taro sambil berdiri, sepertinya dia masih ingin bermain.

“Malu ah... ga bisa main gini...” kata Mia menggelengkan kepalanya. Taro lalu menuju ke arah lapangan dan mengambil bola untuk melepas rindu dengan olahraga yang ia sukai itu.

“Ga ikut main...?” tanya Ricky yang mendekati Mia.

“Ga ah... ga bisa main... Temen Taro...?”

“Bukan... Baru juga kenal... kamu...?”

“Baru kenal juga sih, tapi keknya dia orang baik-baik.”

“Kliatannya sih gitu emank... yuk main...” kata Ricky langsung menarik tangan Mia.

“Ga ah malu...” Kata Mia masih menolak, tapi tarikan Ricky tidak bisa dilawan juga. Akhirnya Mia turun kelapangan, Ricky memberikan bola kepada Mia dan mempersilahkannya untuk menembak. Dan Mia melakukannya, akhirnya mereka malah jadi bermain semua. Hingga hari sudah benar-benar gelap baru mereka berhenti. Mia dan Taro masih tertawa sehabis bermain itu.
“Kalian kapan datang lagi...?” tanya Taro kepada Ricky.

No comments:

Post a Comment