Sunday 26 April 2009

LOST last Chapter

Namun Taro tetap tidak bangun juga, Rita semakin cemas. Matanya kembali meneteskan air, dia terus memanggil Taro. Semakin keras dia memanggil, Taro juga tidak kunjung bangun dari tidurnya. Rita tidak bisa berbuat banyak melihat Taro seperti itu, dia kembali memanggil Taro dengan pelan dan berharap bisikannya bisa membangunkan Taro.

Namun Taro juga tidak terbangun saat itu, Rita memegang erat tangan Taro. Dia masih terus memanggil namun tidak ada reaksi dari Taro. Rita menunduk sedikit dan melihat ada setangkai mawar yang ada di sana. Dia melihat ada sebuah surat di bawah mawar tersebut, Rita lalu membaca surat tersebut. Dia semakin sedih karena membaca surat yang dituliskan Taro tadi malam.

“Ta... Maaf... Aku selalu sayang dengan kamu, jangan pernah sedih lagi yah... Aku lebih senang kalau liat Tata yang terus senyum. Awalnya aku kira kalau cinta itu cuma bisa nyakitin, tapi aku salah... Cinta itu sangat berharga... Aku tulus sayang dengan kamu... Aku harap aku bisa ngerti apa yang Tata rasain ke aku... Kalau Tata udah baca surat ini, berarti aku sudah ada di sana lagi liatin Tata dari tempat itu. Selama ini aku sudah banyak salah, memang aku kurang perhatian, aku terlalu cuek, dan ga bisa ngertiin apa yang Tata mau. Tapi sebenarnya aku sayang dengan Tata, kalau saja Tata tau perasaan aku selama ini gimana... Tapi yang lalu biarlah berlalu, Tata harus tetap semangat. Hari esok masih panjang, sekarang mungkin aku lagi menghadap sang pencipta. Dia terus nanyain aku, apa sih yang aku buat selama hidup. Aku bingung mau jawabnya, tapi aku punya satu jawaban yang pasti. Selama ini aku sudah mencintai seseorang dengan tulus dan apa adanya.
Terus Tuhan nanya lagi ke aku, apa permintaan terakhir aku... Aku bilang, aku punya dua permintaan. Pertama, aku akan meminta Tuhan selalu ngejagain Tata... Kedua, aku minta kepadaNya agar kita dipertemukan lagi di kehidupan yang lain. Dan saat itu aku janji dengan Tuhan, aku bakal ngasih perhatian yang berbeda. Dan ga akan ngulangin kesalahan yang pernah aku buat selama ini... Itu permintaan aku selama ini, aku juga pengen banget nanya sama Tuhan. Kalau aku diizinkan buat nanya sama Tuhan, aku bakal nanya... Sebenarnya apa perasaan Tata ke aku, sampai jumpa Ta... Aku selalu sayang Tata. Maafin aku, dan terima kasih... Maaf karena aku sudah kelewat banyak ngecewain Tata, dan Terima kasih karena Tata udah pernah jadi sesuatu yang berharga untuk aku...”

Surat tersebut berisikan pesan Taro untuk Rita, setelah membaca surat itu Rita semakin sedih. Dia terus menangis di sebelah Taro.

“Ta...” Panggil Rita dengan suara kecil saat itu.
“Aku... Sayang kamu...” Rita akhirnya mengatakan perasaannya kepada Taro, namun sepertinya itu sudah terlambat.

Taro sudah tidak bisa mendengarkan itu lagi. Dia sudah di tempat lain melihat dan terus menjaga orang yang dia sayangi itu. Semua sudah berakhir, orang yang sangat Rita sayangi sudah pergi untuk selamanya. Rita terus menangis, namun tangis pun sudah tidak bisa mengembalikan Taro lagi.

Ucapkanlah, sebelum orang itu tidak bisa mendengarkan suaramu lagi. Tidak ada yang perlu ditakutkan untuk mengungkapkan suatu perasaan di dalam hati.
END

3 comments:

  1. terus la berimajinasi ta...
    karya u bgs koq ^^,
    keren t d jadiin buku atw film..hohooho..

    -RiCo_KaKa-

    ReplyDelete
  2. gila
    baca 104 chapter ampe 4 jam an?

    keren2

    kalo bisa diaptenkan dek...

    yah lumyan kalo bisa masuk jadi buku
    hehe

    keren

    4 time to cry out while read this

    hwhwhwhw.....

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete