Saturday, 25 April 2009

LOST Chap 39

“Sorry bro... hajatan bentar tadi. Uda berapa hari ini ga hajatan.”

“Cepatlah... uda lapar...” kata Jimmy dengan gayanya.

“Yuk lah...” Mereka bertiga lalu keluar dari kamarnya, dan menuju ke mobil Adi. Saat mereka ingin menuruni tangga, Mia sudah kembali dari kuliahnya.

“Hai... Mau kemana...?” tanya Mia kepada Taro.

“Oh... Mia... Kenalin nih kawanku...”

“Adi...” Adi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

“Jimmy...” Jimmy juga mengulurkan tangannya namun dengan gaya yang aneh.

“Mia...” Mia menyalami kedua orang itu.
“Teman Tata semua... Kalau gitu Mia masuk kekamar dulu yah Ta...”

“Masih muat satu slot Di...?”

“Serah...”

“Mia ga ikut...” tanya Taro kepada Mia.

“Ah... ga lah... Cowok semua... Lagi pula Mia juga mau tidur cepat, hari ini cape.” Kata Mia tersenyum kepada Taro.

“Ya udah... Bye...” mereka bertiga lalu menuruni tangga itu dan menuju ke mobil Adi.

“Cantik Ta... Itu tetangganya?” tanya Adi.

“Gitulah... emang cantik kok... kapan aku bilang jelek.”

“Pacarin lah lagi...” sambung Jimmy.

“Atur lah Jim, kalau mau silahkanlah. Udah ada cowok tuh...”

“Tikung lah Jim, masa kalah... Pengusaha muda mana boleh kalah.” Sindir Adi, dan mereka masuk kedalam mobil Adi untuk pergi cari makan. Adi segera menyalakan mesin mobil dan mereka bergegas berangkat ketempat tujuan, yaitu isi perut. Suasana jalan yang terang karena sudah ditemani oleh lampu jalan. Suasana mobil yang ramai karena mereka membuka radio dan berteriak bersama-sama. Sampai juga mereka disuatu rumah makan yang terlihat mewah. Namun pakaian mereka sama sekali tidak matching dengan rumah makan itu. Mereka tetap santai dan memasuki rumah makan itu dengan biasa saja.

“Kok remang-remang...?” Kata Taro duluan.

“Sepi...” Balas Adi.

“VIP ini... bukan sepi... setuju Jim...?”

“Cari tempat duduk dulu baru ngomong...” Jimmy jalan duluan mencari tempat untuk duduk. Mereka lalu berjalan mengikuti Jimmy, setelah duduk dan menunggu. Pelayannya datang juga membawa menu makanan.

“Makan apa nih... berat semua keknya...” kata Taro bingung mau memesan apa.

“Yang ini aja mas...” Kata Jimmy menunjuk makanan yang ingin dipesannya.

“Apa tuh Jim...?”

“Entah... Yang penting makan...” Sedang Adi masih melihat-lihat menu makanan itu, dia membetulkan kacamatanya dengan jadi telunjuk dan tengah. Sedang Taro masih bingung akan memesan apa, dan Jimmy sepertinya masih akan tambah lagi.

“Susu kocok stoberi, mas...” sahut Jimmy.

“Susu kocok stoberi...?” tanya pelayannya bingung.

“Milk Shake Strawberry...” Jelas Taro kepada pelayan itu, mereka sudah biasa dengan sikap Jimmy yang autis.

“Pesan tuh yang bener lah lain kali... bukan warung kopi ini.”

No comments:

Post a Comment